Badan Pekerja Daerah Jawa Barat
Gereja Bethel Indonesia
Info BPD
September - Nopember
Navigation menu
© 2014 BPD JABAR GBI
BPD JABAR GBI
<< Previous page
Sekretariat :
Gedung Setyajaya Lt.3 - Ruang 11 , Jl.Pajajaran No.23 - Bogor 16143 Phone/Fax : 0251 - 8345717
sekretaris@bpdgbi-jabar.org

Menjadi serupa dengan gambar Kristus adalah tujuan dari setiap pembentukan Tuhan (rom 8: 29 ). Oleh karena itu setiap anak Tuhan memiliki kewajiban untuk bertumbuh dan berbuah. Bahkan setiap hari kita harus mau dibersihkan agar dapat berbuah dengan baik (Yoh 15:2). Firman Tuhan mengatakan: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan unruk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3: 16-17). Firman Tuhan adalah kebenaran yang bersifat mutlak dan tidak bersifat relati  "Sebab ?rman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun, ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi- sendi dan surnsum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita" (Ibr 4: 12). Firman Tuhanlah yang akan membersihkan dan menguduskan setiap orang percaya. Dibutuhkan kelembutan hati untuk dapat melihat ke dalam diri sendiri (introspeksi). Semakin tulus dan lembut hati kita, maka semakin mudah Tuhan membentuk kita. Dibutuhkan kerendahan hati untuk menerima teguran ?rman Tuhan dan mengakui kesalahan yang pernah kita perbuat. Melalui proses retrospeksi atau proses melihat kembali apa yang pernah kita perbuat, disertai dengan sikap jujur dalam meresponi teguran ?rman Tuhan maka pengudusan serta pembentukan karakter  Kristus akan semakin efektif. Dibutuhkan keberanian untuk mcngakui kesalahan, bersedia menerima konsekuensi dan berani mengambil keputusan untuk berubah. Firman Tuhan mendidik kita dalam kebenaran. Kata “mendidik” merupakan sebuah proses berkesinam-bungan, Sejak kita dilahirkan sampai kita kembali ke rumah Bapa, proses ini akan terus berjalan. Ada kalanya berhasil, ada kalanya juga gagal. Dalam Amsal 24:16 dikatakan bahwa tujuh kali orang benar jatuh namun bangun kembali. Dalam tahap ini terkadang Tuhan memakai orang lain untuk menilai secara obyektif. Kunci-nya adalah: jangan pernah putus asa, Hal yang perlu dihindari tentunya kekerasan hati, kesombongan dan putus asa yang sering membuat seseorang melarikan diri dari proses pembentukan Tuhan, bahkan tidak jarang sampai meninggalkan Tuhan. Percayalah bahwa kasih karunia-Nya cukup bagi kita semua. KiranyaTuhan memproses kita semua menjadi hamba yang baik dan setia sampai akhir. Semoga catatan kecil ini bermanfaat untuk memotivasi kita bertumbuh dalam kebenaran. * * *

Introspeksi dan Retrospeksi
Catatan Kecil
Oleh :
Pdt. Satrya
Sekretaris BPD Jabar GBI